ISI TEORI
1. Albert J.Reiss,jr
Ia berhasil menggabungkan konsep kepribadian dan sosialisasi dengan hasil penelitian dan aliran Chicago untuk menghasilkan teori kontrol sosial.Menurutnya ,ada tiga komponen kontrol sosial dalam menjelaskan kenakalan remaja ,yaitu sebagai berikut :
a) Kurangnya kontrol internal yang memadai selama masa anak-anak.
b) Hilangnya kontrol internal.
c) Tidak adanya norma-norma sosial atau konflik antara norma-norma di keluraga,lingkungan,dan sekolah.
Albert J.Reiss,jr juga Membedakan kontrol menjadi personal control dan sosial control.
· Personal control adalah kemampuan untuk seseorang untuk menahan diri agar tidak mencapai kebutuhannya dengan cara melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
· Sosial control adalah kemampuan untuk kelompok sosial atau lembaga-lembaga di masyarakat melaksanakan norma-norma atau peraturan-peraturan menjadi efektif
2. Jackson Toby
Memperkenalkan pengertian “commitment” individu sebagai kekuatan yang sangat menentukan dalam pembentukan sikap kontrol sosial.
3. Scot Briar dan Irvine Piliavian
Menyatakan bahwa peningkatan komitmen individu dan adaptasi / penyesuaian diri memegang peranan dalam mengurangi penyimpangan.Kejahatan atau delinkuen dilakukan oleh kelurga,karena keluarga merupakan tempat terjadinya pembentukan kepribadian ,internalisasi,orang belajar baik dan buruk dari keluarga.Apabila internal dan eksternal kontrol lemah,alternatif untuk mencapai tujuan terbatas maka terjadilah delinkuen,hal ini merupakan sesuatu yang jarang terjadi.
4. Walter Reckless dan Simon Dinitz
tentang Contaiment Theory .Menurut mereka , kenakalan remaja merupakan hasil (akibat) dari interelasi antar dua bentuk kontrol, yaitu Internal (inner) dan Eksternal memiliki posisi netral,berada dalam tarikan sosial (social pull) lingkungan, dan dorongan dari dalam individu.
5. F. Ivan Nye
Dalam tulisan yang berjudul Family Relationship and Delinquet Behavior mengemukakan teori kontrol tidak sebagai suatu penjelasan umum tentang kejahatan melainkan penjelasan yang bersifat kasuistis.Menurutnya terdapat empat tipe kontrol sosial,yaitu sebagai berikut :
a) Kontrol langsung yang diberikan tanpa mempergunakan alat pembatas dan hukum.
b) Kontrol internalisasi yang di lakukan dari dalam diri secara sadar.
c) Kontrol tidak lansung berhubungan dengan pengenalan (identifikasi)terhadap orang tua dan orang orang yang bukan pelaku kriminal.
d) Ketersediaan sarana-sarana dan nilai-nilai alternatif untuk mencapai tujuan.
KESIMPULAN
1. Sebagai Remaja kita harus pandai mengontrol diri sendiri agar tidak terjerumus oleh lingkungan sekitar atau lingkungan yang buruk.
2. Pada masa anak-anak orang tua seharusnya memantau anaknya, agar dapat mengontrol dirinya saat kelak ia remaja,orang tua harus lebih memberi pengawasan kepada anaknya.
CONTOH SIKAP DAN PERILAKU PENGENDALIAN DIRI
1. Dalam keluarga
· Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihan.
· Tidak menggangu ketentraman anggota keluarga lain.
· Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
2. Dalam Masyarakat
· Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan.
· Saling menghormati dan menghargai orang lain.
· Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
· Mengikuti segala aturan yang berlaku dalam masyarakat.
3. Dalam Lingkungan Sekolah
· Patuh dan taat pada peraturan di sekolah.
· Menghormati dan menghargai teman,guru
· Berani mengatakan tidak pada ajakan pelajar/tawuran serta perbuatan tercela.
· Hidup penuh kesederhanaan,tidak sombong dan gengsian kontrol atau pengawasan yang paling efektif adalah yang datang dari diri sendiri.Sebagaimana hadits terkenal yang berbunyi ittaqillaha haitsu maa kunta (bertaqwalah kepada Allah dimanapun anda berada).Takwa dan takut kepada Allah swt tidak mengenal waktu dan tempat juga tidak mengenal posisi dan jabatan seseoang.
SUMBER:
1. http://kilometer25.blogspot.com/2012/11/kriminologi-teori -kontrol-sosial.html?m=1
2. http://www.bookrags.com/biography/albert-j-reiss-jr-cri/#gsc.tab=0
3. seribucatatan.blog.spot
. 
